Kamis, 03 Oktober 2013

Hatiku, Hatimu dan Hati Kita

Berbicara tetang hati teringat sebuah syair :

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya illahi

Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih
Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih
Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Ahlak kian terpuruk, jadi mahluk terkutuk

Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati
Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh

Bila hati kian lapang, hidup sempit tetap senang
Walau kesulitan datang, dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit, segalanya makin rumit
Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit


JAGALAH HATI
Lirik & Lagu : Aa Gym

Hati memiliki kata padanan yakni "Qalbu" berasal dari bahasa arab dari kata kerja qalaba yang artinya "membalik" bararti hati memiliki potensi berbolak-balik, di satu saat merasa senang di saat yang lain merasa susah, suatu kali mau menerima sesuatu dan suatu saat dapat menolak, hati tidak konsisten, kecuali yang mendapat bimbingan cahaya ilahi.

Segala sesuatu yang berasal dari "kata hati" tidak selalu benar, hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh hadits Nabi kadang ia merupkan lammah malikiyah ( bisikan malaikat ) dan kadang merupakan lammah syaithaniyah (bisikan setan) yaitu disaat SETAN memperdaya hati. Bahkan kata hati terkadang merupakan bisikan nafsu.

Bisikan yang datang dari syetan biasanya mengajak manusia untuk memenuhi panggilan syahwat, perut, dan seks, atau ambisi dalam berbagai ragamnya.adapun bisikan yang datang dari malaikat itulah ilham yang diberikan Tuhan guna menerangi jalan manusia dan bisikan ini tidak bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Nabi Shalallahualaihi wasallam..

Fungsi hati yang disinari oleh cahaya ilahi layaknya lentera yang menerangi jalan di malam gelap gulita, sehingga si empunya terhindar dari sesatnya jalan, dapat melalui halangan dan rintangan bahkan ia dapat melihat adanya duri yang ada di hadapannya.

menetapkan hati dalam keimanan merupakan doa yang diajarkan oleh Nabi, karena sifatnya yang selalu berbolak-balik maka mengikuti doa Nabi adalah menjadi jalan kita mendapatkan hati yang bercahaya dan terhindar dari hati yang sesat karena bisikan syetan. sebagaimana doa dalam Al quran surat Ali Imran : 8  

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ


"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".   

wallahu'alam..



 

0 komentar: