Rabu, 16 Oktober 2013

Khotbah Idul Adha 1434 H/ 15 Oktober 2013

oleh : 
Zaenal Arifin 
di sampaikan pada Khotbah Idul Adha 1434 H
Mushollah Darussalam Ciracas Jakarta Timur

بسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَ هَذَاالْيَوْمَ عِيْدًالِلْمُسْلِمِيْنِ. وَجَعَلَ عِبَادَةَ الْحَجِّ وَعِيْدُ اْلاَضْحَ مِنْ شَعَائِرِاللَّهِ وَاِحْيَائِهَامِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ اَذَلَّ مَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. خَيْرَمَنْ حَجَّ وَاعْتَمَنْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَىْ اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ مَاهَلَّلَ وَسَلَّمَ وَكَبَّرَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْكَبِرًا’وَالْحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًاوَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَة ً وَاَصِيْلاً’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ’صَدَقَ وَعْدَهُ’ وَنَصَرَعَبْدَهُ’ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَلاَنَعْبُدُاِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الِدّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْاللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنِ.
يَاَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوْارَبَّكُمُ الَّذِىْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍوَخَلَقَ مِنْهَازَوْجَهَاوَبَثَّ مِنْهُمَارِجَالاًكَثِيْرًاوَنِسَاءً وَاتَّقُوْااللَّهَ الَّذِىْ تَسَاءَ لُوْنَ بِهِ وَاْلاَرْحَامَ’ اِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْااتَّقُوْااللَّهَ وَقُوْلُوُقَوْلاًسَدِيْدًا’ يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْماَلَكُمْ’ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ’ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَفَوْزًاعَظِيْمًا.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمْ’وَلِتُكْمِلُوْاالْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْا اللَّهَ عَلَىمَاهَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَسْكُرُوْنَ. عِبَادَاللَّهِ’ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَوْىاللَّهِ فَقَدْفَا زَالْمُتَّقُوْنَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ


Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan karunian-Nya yang besar kepada kita semua. Betapa banyak nikmat Allah yang kita lalaikan,  namun berkat rahmat dan kasih sayang Nya yang besar kepada makhluknnya,  akhirnya kita dapat masih berkumpul di hari yang mulia ini bertakbir membesarkan asma Nya, tasbih mensucikan Nama Nya-, tahlil Mengesakan Zat Nya dan di sempurnakan dengan sholat idul adha dan berqurban.


Kita tidak pernah tahu, hadirin sekalian, boleh jadi inilah sujud terakhir kita pada-Nya di dunia ini. Inilah takbir dan tahlil terakhir kita untukNya. Dan inilah taubat kita untuk terakhir kalinya kepada-Nya. Maka marilah kita khusu’kan hati meninggalkan perkara yang lain untuk memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikut setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Pada hari yang mulia ini, 10 Dzulhijah 1434 H seluruh umat Islam di seantero dunia memperingati hari raya Idul Adha atau hari raya qurban. Sehari sebelumnya, 9 Dzulhijah 1434 H, jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji wukuf di Arafah, berkumpul di Arafah dengan memakai ihram putih sebagai lambang kesetaraan derajat manusia di sisi Allah, tidak ada keistimewaan  antar satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali takwa kepada Allah.     
Dan Hari ini juga kita kembali di  ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh kekasih Allah SWT,  nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga ( nabi Ismail as dan Siti hajar )  dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran darinya.
Allah berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”    (QS. Al Mumtahanah: 4)

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Pada khotbah kali ini, kita akan belajar dari beberapa doa nabi Ibrahim kemudian Allah abadikan dalam Al Quran. 
Pertama,  Surat Ibrahim ayat 35 :

( وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ )

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta keturunanku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim [14]: 35)

Dalam doa ini ada dua poin yang dapat kita ambil :
Pertama, doa ibrahim ini menginspirasi kita untuk berdoa demi kebaikan dan keamanan negeri kita, sebagaimana ibrahim berdoa untuk keamanan negeri mekkah. Ngeri kita sebagaimana kita tahu sedang mengalami krisis multi dimensi, krisis ekonomi, politik, dan krisis sosial. Akhlak yang terpuji seolah menjadi barang yang langka dinegri ini. Tindakan korupsi, main hakim sendiri, proses suap menyuap, tawuran anak sekolah, tawuran antar mahasiswa dan tawuran antar kelompok terus terjadi.
Sebagian kita mungkin mencaci, mengomentari dengan cara sinis, namun apakah kita rasa kecewa kita dibarengi dengan doa untuk kebaikan dan keamanan negeri ini.
Namun Berdoa untuk keamanan dan kebaikan negeri ini tidak hanya berdoa tanpa adanya perbaikan diri. Maka kita siapkan diri kita dan generasi berikutnya untuk dapat membangun negeri ini agar menjadi negeri yang aman dan sejahtera.

Kedua dalam doa ini adalah beliau berdoa untuknya dan anaknya agar dijauhkan dari menyembah berhala. Nabi Ibrahim hidup di tengah-tengah kaum yang menyembah berhala, ada latta,manna, uzza dan berhala-berhala yang lain.
Berhala zaman Nabi Ibrahim sudah kadaluwarsa dan tak lagi ada wujudnya, latta manna uzza kini berubah wujudnya mejadi popularitas, jabatan, karir, status sosial, media masa, materi/uang dan lain sebagainya yang menyesatkan dan melalaikan manusia.

Kedua, dalam surat Ibrahim ayat 37

!$uZ­/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉL­ƒÍhèŒ >Š#uqÎ/ ÎŽöxî ÏŒ ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ­/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& šÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍköŽs9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ  

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim [14]: 37)

Dalam doa ini ada dua poin yang dapat kita ambil :
Pertama, beliau mengajarkan totalitas kepasrahan pada Allah saat meninggalkan istri dan anaknya di lembah yang tidak ada tannaman dan tidak ada kehidupan. Totalitas tawakkal setelah didahuluinya dengan ikhtiar yang maksimal. Maka sebagai hasilnya putra-putra beliau yang berjumlah dua belas sebagaimana tutur sebuah riwayat (Ibnu Katsir: Qashash al-Anbiya’) hampir semuanya tersebar ke beberapa penjuru dunia beliau wakafkan sebagai dai-dai penebar kebaikan bagi manusia.
Ada sebagian  manusia yang bertawakal atau pasrah kepada takdir tanpa di dahulu dengan ikhtiar. Padahal diceritakan suatu hari rasulullah menegur sahabat rasulullah yang membiarkan untanya tanpa mengikatnya lebih dahulu.

Poin kedua, beliau meminta Allah agar anak-anaknya dijaga konsistensinya dalam menjalankan shalat.
Sholat adalah tiang agama bila tiang-tiang ini runtuh maka dapat di pastikan agama ini akan hancur. Dalam sebuah hadits rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika shlalatnya di nilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i).

Selain menjadi ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, ibadah shalat juga menjadi bukti sekaligus identitas keislaman sejati kita. Karenanya, sholat menjadi garis pemisah yang jelas antara keimanan dan kekufuran. Hal ini jelas ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadisnya:

"Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. (HR. Nasa’i, Tirmidzi dan Ahmad).

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Ketiga, dalam surat Ibrahim ayat 38 :

!$oY­/u y7¨RÎ) ÞOn=÷ès? $tB Å"øƒéU $tBur ß`Î=÷èçR 3 $tBur 4xÿøƒs n?tã «!$# `ÏB &äóÓx« Îû ÇÚöF{$# Ÿwur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÌÑÈ  
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan; dan tiada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.” (QS. Ibrahim [14]: 38)

Ada satu poin dalam doa ini yang kita dapat ambil pelajaran, yakni Muroqobatullah (merasa Allah selalu mengawasi) karena Allah mengetahui apa yang ada dalam hati, baik yang kita tanpakkan maupun kita sembunyikan.
Pendidikan muraqabatullah (pengawasan Allah ini) perlu sejak dini ditanamkan dan terus berusaha dilakukan agar mampu meminimalisir kecondongan hawa nafsu yang selalu membisikkan untuk keluar dari orbit kebaikan. Anak-anak sejak kecil mestinya mendapatkan pendidikan ini sehingga akan terlahir generasi berikutnya generasi yang amanah, generasi yang jujur dan tidak berkepribadian ganda. Sebagai pengganti generasi yang tidak amanah, jurju dan berkepribadian ganda.
Berkepribadian ganda dalam istilah agama di sebut dengan orang menafik, antara perkataan dan perbuatan tidak menyatu. Tampak baik di depan orang banyak tapi pada hakikatnya berhati jahat dan berjiwa busuk. Maka dengan sendirinya ini adalah penangkal kemunafikan yang sangat cepat menular dan selalu akan bertahan sebagai salah satu penyakit kejiwaan akut yang menggerogoti amal, semangat dan fondasi-fondasi kebaikan.

Keempat, dalam surat as-Syuara :
Éb>u ó=yd Í< $VJò6ãm ÓÍ_ø)Åsø9r&ur šúüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÑÌÈ   @yèô_$#ur Ík< tb$|¡Ï9 5-ôϹ Îû tûï̍ÅzFy$# ÇÑÍÈ   ÓÍ_ù=yèô_$#ur `ÏB ÏprOuur Ïp¨Yy_ ÉOŠÏè¨Z9$# ÇÑÎÈ   öÏÿøî$#ur þÎ1L{ ¼çm¯RÎ) tb%x. z`ÏB tû,Îk!!$žÒ9$# ÇÑÏÈ   Ÿwur ÎTÌøƒéB tPöqtƒ tbqèWyèö7ムÇÑÐÈ  

Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83– 87)

Ada lima poin yang dapat kita ambil dari doa nabi ibrahim ini :
Pertama, Nabi Ibrahim memohon agar dikarunia hikmah dan agar di masukkan termasuk golongan orang-orang sholeh.
Hikmah dapat kita artikan sebagai ilmu, dan kebaikan, ahli hikmat berarti ahli ilmu dan dengan ilmunya ia menebar kebaikan, bukan mereka yang memiliki ilmu saja kemudian jutru membuat kerusakan dimuka bumi ini. Betapa banyak mereka yang berilmu kemudian tidak mendapatkan manfaat bagi dirinya bahkan orang lain.
Maka buah dari ilmu adalah kebaikan dan kedekatan kita kepada sang Pencipta Allah Swt.
Dalam sebuah hadist di sebutkan keutamaan ahli ilmu :

Dari Abu Darda' ra, Rasulullah SAW bersabda : " Dan sungguh perbedaan keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang gemar beribadah, sebagaimana keutamaan bulan purnama dari seluruh bintang lainnya" ( HR Tirmidzi , Ahmad)

Kedua, nabi ibrahim berdoa agar ia dijadikan buah bibir atau tokoh sejarah yang baik untuk generasi berikutnya. Dan doa ini menjadi doa yang terkabul oleh Allah, generasi setelah beliau hingga generasi kita dan generasi yang akan datang mereka akan tetap membicarakan segala kebaikan dan pengorbanan nabi ibrahim sebagi suri teladan bagi kita, maka bermohon pada Allah agar kita menjadi tutur kata yang baik untuk generasi berikutnya setelah kita melakukan berbagai macam kebaikan yang kita perbuat adalah suatu hal yang di perbolehkan.  Sebagai saksi bahwa kita termasuk orang-orang yang beriman dan menebar kebaikan.
Ketiga, nabi ibrahim berdoa agar dimasukkan surga, sebuah cita yang amat tinggi, cita yang kita semua cita-citakan.
Dalam surat al Baqarah ayat 25 di sebutkan :
ÎŽÅe³o0ur šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ¨br& öNçlm; ;M»¨Yy_ ̍øgrB `ÏB $ygÏFøtrB ㍻yg÷RF{$# ( $yJ¯=à2 (#qè%Îâ $pk÷]ÏB `ÏB ;otyJrO $]%øÍh   (#qä9$s% #x»yd Ï%©!$# $oYø%Îâ `ÏB ã@ö6s% ( (#qè?é&ur ¾ÏmÎ/ $YgÎ7»t±tFãB ( óOßgs9ur !$ygŠÏù Ólºurør& ×ot£gsÜB ( öNèdur $ygŠÏù šcrà$Î#»yz ÇËÎÈ  
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Dari ayat ini Allah menjelaskan bahwa surga diberikan hanya untuk mereka yang beriman dan berbuat baik. Beriman dan berbuat baik adalah layaknya coin yang satu dan lain tidak dapat dipisahkan. Maka beriman tanpa berbuat baik adalah suatu hal yang mustahil karena beriman tidak hanya berurusan dengan hablum minallah  tetapi pula berususan dengan hablumminan nas.
Keempat, nabi ibrahim berdoa untuk pengampunan bapaknya yang dzolim dan menyembah berhala, dari sini kita belajar bahwa salah satu ciri anak yang sholeh adalah mendoakan kedua orang tuanya mesti kedua orang tua kita dzolim dan tidak beriman kepada Allah.

Dalam sebuah hadits di sebutkan, dari abu huroiroh rasulullah bersabda :

“ Jika anak adam mati maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh”. (Hr. Muslim)
Demikianlah pelajaran yang dapat kita ambil dari doa-doa nabi ibrahim, semoga kita dapat benar-benar mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.















0 komentar: