oleh :
Zaenal Arifin
di sampaikan pada Khotbah Idul Adha 1434 H
Mushollah Darussalam Ciracas Jakarta Timur
بسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَ هَذَاالْيَوْمَ عِيْدًالِلْمُسْلِمِيْنِ. وَجَعَلَ عِبَادَةَ الْحَجِّ وَعِيْدُ اْلاَضْحَ مِنْ شَعَائِرِاللَّهِ وَاِحْيَائِهَامِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ اَذَلَّ مَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. خَيْرَمَنْ حَجَّ وَاعْتَمَنْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَىْ اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ مَاهَلَّلَ وَسَلَّمَ وَكَبَّرَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْكَبِرًا’وَالْحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًاوَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَة ً وَاَصِيْلاً’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ’صَدَقَ وَعْدَهُ’ وَنَصَرَعَبْدَهُ’ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَلاَنَعْبُدُاِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الِدّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْاللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنِ.
يَاَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوْارَبَّكُمُ الَّذِىْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍوَخَلَقَ مِنْهَازَوْجَهَاوَبَثَّ مِنْهُمَارِجَالاًكَثِيْرًاوَنِسَاءً وَاتَّقُوْااللَّهَ الَّذِىْ تَسَاءَ لُوْنَ بِهِ وَاْلاَرْحَامَ’ اِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْااتَّقُوْااللَّهَ وَقُوْلُوُقَوْلاًسَدِيْدًا’ يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْماَلَكُمْ’ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ’ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَفَوْزًاعَظِيْمًا.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمْ’وَلِتُكْمِلُوْاالْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْا اللَّهَ عَلَىمَاهَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَسْكُرُوْنَ. عِبَادَاللَّهِ’ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَوْىاللَّهِ فَقَدْفَا زَالْمُتَّقُوْنَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَ هَذَاالْيَوْمَ عِيْدًالِلْمُسْلِمِيْنِ. وَجَعَلَ عِبَادَةَ الْحَجِّ وَعِيْدُ اْلاَضْحَ مِنْ شَعَائِرِاللَّهِ وَاِحْيَائِهَامِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ. اَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ اَذَلَّ مَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. خَيْرَمَنْ حَجَّ وَاعْتَمَنْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَىْ اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ مَاهَلَّلَ وَسَلَّمَ وَكَبَّرَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْكَبِرًا’وَالْحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًاوَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَة ً وَاَصِيْلاً’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ’صَدَقَ وَعْدَهُ’ وَنَصَرَعَبْدَهُ’ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ’لاَاِلَهَ اِلاَّاللَّهُ وَلاَنَعْبُدُاِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الِدّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْاللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنِ.
يَاَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوْارَبَّكُمُ الَّذِىْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍوَخَلَقَ مِنْهَازَوْجَهَاوَبَثَّ مِنْهُمَارِجَالاًكَثِيْرًاوَنِسَاءً وَاتَّقُوْااللَّهَ الَّذِىْ تَسَاءَ لُوْنَ بِهِ وَاْلاَرْحَامَ’ اِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْااتَّقُوْااللَّهَ وَقُوْلُوُقَوْلاًسَدِيْدًا’ يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْماَلَكُمْ’ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ’ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَفَوْزًاعَظِيْمًا.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمْ’وَلِتُكْمِلُوْاالْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْا اللَّهَ عَلَىمَاهَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَسْكُرُوْنَ. عِبَادَاللَّهِ’ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَوْىاللَّهِ فَقَدْفَا زَالْمُتَّقُوْنَ.
اَللَّهُ أَكْبَرْ’ اَللَّهُ أَكْبَرْ’ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Puji syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Allah swt yang telah memberikan karunian-Nya yang besar kepada kita semua. Betapa
banyak nikmat Allah yang kita lalaikan,
namun berkat rahmat dan kasih sayang Nya yang besar kepada
makhluknnya, akhirnya kita dapat masih
berkumpul di hari yang mulia ini bertakbir membesarkan asma Nya, tasbih
mensucikan Nama Nya-, tahlil Mengesakan Zat Nya dan di sempurnakan dengan
sholat idul adha dan berqurban.
Kita tidak
pernah tahu, hadirin sekalian, boleh jadi inilah sujud terakhir kita pada-Nya di dunia ini. Inilah takbir dan tahlil terakhir
kita untukNya. Dan inilah taubat kita untuk terakhir kalinya kepada-Nya. Maka marilah kita khusu’kan hati
meninggalkan perkara yang lain untuk memanfaatkan kesempatan ini secara
maksimal.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw,
beserta keluarga, sahabat dan para pengikut setia serta para penerus dakwahnya
hingga hari kiamat nanti.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Pada hari yang mulia ini, 10 Dzulhijah 1434 H seluruh umat Islam di
seantero dunia memperingati hari raya Idul Adha atau hari raya qurban. Sehari sebelumnya,
9 Dzulhijah 1434 H, jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji wukuf di
Arafah, berkumpul di Arafah dengan memakai ihram putih sebagai lambang
kesetaraan derajat manusia di sisi Allah, tidak ada keistimewaan antar
satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali takwa kepada
Allah.
Dan Hari ini juga kita kembali di ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh kekasih
Allah SWT, nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya
kepada keluarga ( nabi Ismail as dan Siti hajar ) dan cintanya kepada
Allah. Alhamdulillah cintanya kepada Allah melebihi dari segalanya, hal ini
membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran darinya.
Allah berfirman,
قَدْ
كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya
telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia.” (QS. Al Mumtahanah: 4)
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Pada khotbah kali ini,
kita akan belajar dari beberapa doa nabi Ibrahim kemudian Allah abadikan dalam
Al Quran.
Pertama, Surat Ibrahim ayat 35 :
( وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ )
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku
beserta keturunanku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim [14]:
35)
Dalam doa ini ada dua poin yang dapat kita ambil :
Pertama, doa ibrahim ini menginspirasi
kita untuk berdoa demi kebaikan dan keamanan negeri kita, sebagaimana ibrahim
berdoa untuk keamanan negeri mekkah. Ngeri kita sebagaimana kita tahu sedang
mengalami krisis multi dimensi, krisis ekonomi, politik, dan krisis sosial.
Akhlak yang terpuji seolah menjadi barang yang langka dinegri ini. Tindakan
korupsi, main hakim sendiri, proses suap menyuap, tawuran anak sekolah, tawuran
antar mahasiswa dan tawuran antar kelompok terus terjadi.
Sebagian kita mungkin mencaci,
mengomentari dengan cara sinis, namun apakah kita rasa kecewa kita dibarengi
dengan doa untuk kebaikan dan keamanan negeri ini.
Namun Berdoa untuk keamanan dan kebaikan
negeri ini tidak hanya berdoa tanpa adanya perbaikan diri. Maka kita siapkan
diri kita dan generasi berikutnya untuk dapat membangun negeri ini agar menjadi
negeri yang aman dan sejahtera.
Kedua dalam doa ini adalah beliau berdoa
untuknya dan anaknya agar dijauhkan dari menyembah berhala. Nabi Ibrahim hidup
di tengah-tengah kaum yang menyembah berhala, ada latta,manna, uzza dan
berhala-berhala yang lain.
Berhala zaman Nabi Ibrahim sudah
kadaluwarsa dan tak lagi ada wujudnya, latta manna uzza kini berubah wujudnya mejadi
popularitas, jabatan, karir, status sosial, media masa, materi/uang dan lain
sebagainya yang menyesatkan dan melalaikan manusia.
Kedua, dalam surat Ibrahim ayat 37
!$uZ/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉLÍhè >#uqÎ/ Îöxî Ï ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& ÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍkös9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim [14]: 37)
Dalam doa ini ada dua poin yang dapat
kita ambil :
Pertama, beliau mengajarkan totalitas
kepasrahan pada Allah saat meninggalkan istri dan anaknya di lembah yang tidak
ada tannaman dan tidak ada kehidupan. Totalitas tawakkal setelah didahuluinya
dengan ikhtiar yang maksimal. Maka sebagai hasilnya putra-putra beliau yang
berjumlah dua belas sebagaimana tutur sebuah riwayat (Ibnu Katsir: Qashash
al-Anbiya’) hampir semuanya tersebar ke beberapa penjuru dunia beliau
wakafkan sebagai dai-dai penebar kebaikan bagi manusia.
Ada sebagian manusia yang bertawakal atau pasrah kepada
takdir tanpa di dahulu dengan ikhtiar. Padahal diceritakan suatu hari
rasulullah menegur sahabat rasulullah yang membiarkan untanya tanpa mengikatnya
lebih dahulu.
Poin kedua, beliau meminta Allah agar anak-anaknya dijaga konsistensinya dalam menjalankan shalat.
Sholat adalah tiang agama bila
tiang-tiang ini runtuh maka dapat di pastikan agama ini akan hancur. Dalam
sebuah hadits rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya
amal ibadah seseorang yang paling pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika
shlalatnya di nilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya
rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i).
Selain
menjadi ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, ibadah shalat juga
menjadi bukti sekaligus identitas keislaman sejati kita. Karenanya, sholat
menjadi garis pemisah yang jelas antara keimanan dan kekufuran. Hal ini jelas
ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadisnya:
"Batas
antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. (HR. Nasa’i, Tirmidzi
dan Ahmad).
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Ketiga, dalam surat Ibrahim ayat 38 :
!$oY/u y7¨RÎ) ÞOn=÷ès? $tB Å"øéU $tBur ß`Î=÷èçR 3 $tBur 4xÿøs n?tã «!$# `ÏB &äóÓx« Îû ÇÚöF{$# wur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÌÑÈ
“Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami
tampakkan; dan tiada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di
bumi maupun yang ada di langit.” (QS. Ibrahim [14]: 38)
Ada satu poin dalam doa ini yang kita dapat ambil pelajaran, yakni Muroqobatullah (merasa Allah selalu mengawasi) karena Allah mengetahui apa yang ada dalam hati, baik yang kita tanpakkan maupun kita sembunyikan.
Pendidikan muraqabatullah (pengawasan
Allah ini) perlu sejak dini ditanamkan dan terus berusaha dilakukan agar mampu
meminimalisir kecondongan hawa nafsu yang selalu membisikkan untuk keluar dari
orbit kebaikan. Anak-anak sejak kecil mestinya mendapatkan pendidikan ini
sehingga akan terlahir generasi berikutnya generasi yang amanah, generasi yang
jujur dan tidak berkepribadian ganda. Sebagai pengganti generasi yang tidak
amanah, jurju dan berkepribadian ganda.
Berkepribadian ganda dalam istilah agama
di sebut dengan orang menafik, antara perkataan dan perbuatan tidak menyatu. Tampak
baik di depan orang banyak tapi pada hakikatnya berhati jahat dan berjiwa
busuk. Maka dengan sendirinya ini adalah penangkal kemunafikan yang sangat
cepat menular dan selalu akan bertahan sebagai salah satu penyakit kejiwaan
akut yang menggerogoti amal, semangat dan fondasi-fondasi kebaikan.
Keempat, dalam surat as-Syuara :
Éb>u ó=yd Í< $VJò6ãm ÓÍ_ø)Åsø9r&ur úüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÑÌÈ @yèô_$#ur Ík< tb$|¡Ï9 5-ôϹ Îû tûïÌÅzFy$# ÇÑÍÈ ÓÍ_ù=yèô_$#ur `ÏB ÏprOuur Ïp¨Yy_ ÉOÏè¨Z9$# ÇÑÎÈ öÏÿøî$#ur þÎ1L{ ¼çm¯RÎ) tb%x. z`ÏB tû,Îk!!$Ò9$# ÇÑÏÈ wur ÎTÌøéB tPöqt tbqèWyèö7ã ÇÑÐÈ
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83– 87)
Ada lima poin yang dapat kita ambil dari doa nabi
ibrahim ini :
Pertama, Nabi Ibrahim memohon agar
dikarunia hikmah dan agar di masukkan termasuk golongan orang-orang sholeh.
Hikmah dapat kita artikan sebagai ilmu, dan kebaikan,
ahli hikmat berarti ahli ilmu dan dengan ilmunya ia menebar kebaikan, bukan
mereka yang memiliki ilmu saja kemudian jutru membuat kerusakan dimuka bumi
ini. Betapa banyak mereka yang berilmu kemudian tidak mendapatkan manfaat bagi
dirinya bahkan orang lain.
Maka buah dari ilmu adalah kebaikan dan
kedekatan kita kepada sang Pencipta Allah Swt.
Dalam sebuah hadist di sebutkan keutamaan ahli ilmu :
Dari Abu Darda' ra, Rasulullah SAW bersabda : " Dan sungguh
perbedaan keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang gemar beribadah,
sebagaimana keutamaan bulan purnama dari seluruh bintang lainnya" ( HR Tirmidzi
, Ahmad)
Kedua, nabi ibrahim berdoa agar ia
dijadikan buah bibir atau tokoh sejarah yang baik untuk generasi berikutnya. Dan
doa ini menjadi doa yang terkabul oleh Allah, generasi setelah beliau hingga
generasi kita dan generasi yang akan datang mereka akan tetap membicarakan
segala kebaikan dan pengorbanan nabi ibrahim sebagi suri teladan bagi kita,
maka bermohon pada Allah agar kita menjadi tutur kata yang baik untuk generasi
berikutnya setelah kita melakukan berbagai macam kebaikan yang kita perbuat
adalah suatu hal yang di perbolehkan.
Sebagai saksi bahwa kita termasuk orang-orang yang beriman dan menebar
kebaikan.
Ketiga, nabi ibrahim berdoa agar
dimasukkan surga, sebuah cita yang amat tinggi, cita yang kita semua
cita-citakan.
Dalam surat al Baqarah ayat 25 di sebutkan :
ÎÅe³o0ur úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ¨br& öNçlm; ;M»¨Yy_ ÌøgrB `ÏB $ygÏFøtrB ã»yg÷RF{$# (
$yJ¯=à2 (#qè%Îâ $pk÷]ÏB `ÏB ;otyJrO $]%øÍh
(#qä9$s% #x»yd Ï%©!$# $oYø%Îâ `ÏB ã@ö6s% (
(#qè?é&ur ¾ÏmÎ/ $YgÎ7»t±tFãB (
óOßgs9ur !$ygÏù Ólºurør& ×ot£gsÜB (
öNèdur $ygÏù crà$Î#»yz ÇËÎÈ
Dan sampaikanlah berita
gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya.
Dari
ayat ini Allah menjelaskan bahwa surga diberikan hanya untuk mereka yang
beriman dan berbuat baik. Beriman dan berbuat baik adalah layaknya coin yang
satu dan lain tidak dapat dipisahkan. Maka beriman tanpa berbuat baik adalah
suatu hal yang mustahil karena beriman tidak hanya berurusan dengan hablum
minallah tetapi pula berususan dengan
hablumminan nas.
Keempat, nabi ibrahim
berdoa untuk pengampunan bapaknya yang dzolim dan menyembah berhala, dari sini
kita belajar bahwa salah satu ciri anak yang sholeh adalah mendoakan kedua
orang tuanya mesti kedua orang tua kita dzolim dan tidak beriman kepada Allah.
Dalam sebuah hadits di
sebutkan, dari abu huroiroh rasulullah bersabda :
“ Jika anak adam mati maka
semua amalnya terputus kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan doa anak yang sholeh”. (Hr. Muslim)
Demikianlah pelajaran yang
dapat kita ambil dari doa-doa nabi ibrahim, semoga kita dapat benar-benar
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.
0 komentar:
Posting Komentar