Selasa, 04 Februari 2014

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

Pada semeseter ganjil yang lalu kami (mahasiswa pascasarjana PTIQ jakarta ankatan 2013/2014) telah sama-sama mengkaji mata kuliah pemikiran pendidikan Islam yang di Ampu oleh Prof. Dr.  Abdul Aziz  Dahlan. Semoga Allah memberkahi ilmunya dan apa yang kami dapatkan darinya memberi manfaat untuk kami. Untuk itu saya berusaha memposting hasil resume makalah rekan-rekan dan mungkin nanti akan ada beberapa argumen yang saya lontarkan, sekedar mempertanyakan dan mungkin ada beberapa pernyataan. (berharap ada yang memperbaiki bila salah).

Kajian Pemikiran Pendidikan Islam menurutnya akan terbagi atas tiga kelompok :

Pertama, Teologi
Kedua, Filsafat dan
Ketiga, Tasawuf

Teologi akan membahas pemikiran-pemikiran aliran yang berkembang di dunia Islam. Seperti : pemikiran Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidyah, Salafiyah, Syiah, Khawarij, dan Murjiah. Sedang untuk filsafat akan dibahas pemikiran filsafat muslim seperti : al Farabi, al Kindi, ar  Razi, ibnu Sina, al Gazali, Ibnu Rusd. Tasawuf sendiri akan membahas tentang tujuan orang bertasawuf serta beberapa hal terkait dengannya seperti, Fana, Baqa, Ittihad, wahdatul Wujud dan Wahdatul Syuhud.

Pertama kuliah saya yang sedikit ingin tahu, bertanya pada diri , apa hubungannya kita membahas teologi, filsafat dan tasawuf dalam pemikiran pendidikan Islam ?? pemahaman saya ketika itu, mestinya kita membahas pemikiran para tokoh pendidikan bukan lagi seputar teologi, filsafat atau tasawuf.
sampai tulisan ini saya posting jawaban sementara saya mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara ketiga cabang ilmu tersebut terhadap pemikiran pendidikan Islam. walaupun saya belum juga mendapatkan seberapa eratnya hubungan tersebut.

di beberapa artikel di internet menyebutkan ada hubungan hirarki yang berurut dalam proses pembelajaran ketiga cabang ilmu tersebut, memahami ilmu diawali dengan ilmu Teologi, kita digiring untuk memahami lebih dahulu tentang tuhan, pencipta kita manusia beserta alam semesta, secara sadar kita akan memahami hakikat kehidupan dari mempelajari teologi.
setelah teologi kemudian Filsafat, di cabang ilmu ini kita digiring untuk berfikir, banyak ayat yang menuntuk kita untuk menjadi manusia yang berfikir, orang yang berakal akan Allah muliakan di dunia dan akhirat. kemudian baru terakhir kita di giring memahami tasawuf sebuah jalan menuju Allah. bagi saya ketiga cabang ilmu ini kudu dan mesti dipelajari oleh setiap muslim dan muslimat dimana pun.

posting pertama ini akan saya kirimkan resume tentang pemikiran-pemikiran dalam teologi Islam :

Pemikiran mu’tazilah :
  1.  Attauhid, Mengesakan Allah dengan pengertian bahwa Tuhan yang satu itu hanya terdiri dari zat-zatNya saja, tidak ada sifat disamping zat-zatNya. Apa yang disebut oleh pihak lain sebagai sifat Tuhan, kaum Mu’tazillah tidak menyebutnya sebagai sifat Tuhan akan tetapi zatNya.
  2. Al adl al ilahi (keadilan Tuhan) Tuhan maha adil dan maha baik. Ia maha suci dari berbuat zalim kepada manusia. Dia wajib berbuat yang baik (al shalah) dan yang terbaik (al ashlah) kepada manusia.
  3. Al manzilah bain al manzilatain, suatu posisi diantara dua posisi. Ini terkait dengan masalah mukmin yang menjadi pelaku dosa-dosa besar. Dengan melakukan dosa-dosa besar, maka gugur status mukminnya, tapi ia tidak pula jatuh menjadi kafir.
  4. Al wa’d wa al wa’id (janji dan ancaman Tuhan), pasti kelak di hari akhirat dipenuhi oleh Allah karena implikasi dari prinsip keadilan Tuhan.
  5. Al amr bi al ma’ruf wa al nahy ‘an al munkar (memerintahkan supaya berbuat baik dan melarang dari perbuatan yang buruk) sebagai suatu kewajiban yang wajib dilaksanakan dengan bijaksana, bila perlu dengan kekerasan.
  6. Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata kepala manusia baik didunia maupun di akhirat, karena Tuhan adalah zat yang non materi.
  7. Materi mempunyai kekuatan yang dapat digunakan menurut kemampuannya tanpa dicampuri atau dikendalikan oleh Tuhan (faham ini disebut dengan faham qadariah). Mu’tazillah menegaskan bahwa manusia adalah pencipta bagi perbuatan- perbuatannya (khaliq af ‘alihi).
  8. Al Qur’an al karim adalah firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, sebagai kalamullah Al Qur’an bukan sifat Allah akan tetapi mahlukNya.
  9. Al Qur’an merupakan mu’jizat Nabi Muhammad, hanya dari segi isinya bukan dari segi uslub (gaya bahasa), ungkapan atau kalimat-kalimatnya.
  10. Sekiranya tidak ada petunjuk wahyu, manusia dengan kekuatan akalnya mampu mengetahui adanya Tuhan, dan mampu mengetahui nilai baik dan buruk dari perbuatan-perbuatan manusia.


Pemikiran Asy’ariyah
  1. Mukmin yang menjadi pelaku dosa-dosa besar (al-mu’minu murtakib kaba’ir) disebut mukmin ‘ashi atau mukmin fasik. Bila di hari akhirat Tuhan memberikan pengampunan kepadanya, maka ia langsung masuk surga, tapi bila tidak diampuni, ia masuk neraka, tapi tidak kekal di neraka. Setelah masuk neraka selama jangka yang sesuai dengan banyak dosa besar yang dilakukannya, ia dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan Tuha ke surga. Paham ini sama dengan paham Mur’jiah Sunni atau Murji’ah moderat.
  2. Tuhan dapat dilihat di surga (di hari akhirat) dengan mata kepala manusia.
  3. Tuhan jaiz (boleh) memenuhi janji baik-Nya dan ancaman-Nya (al-wa’d dan al-wa’id) di hari Akhirat, dan juga boleh saja melanggarnya. Janji baik Tuhan itu adalah akan memasukkan mukmin yang saleh ke dalam surga, dan ancaman-Nya adalah akan memasukkan kaum kafir ke dalam neraka.
  4. Tuhan boleh saja membebani manusia dengan beban (taklif, kewajiban) yang tidak sanggup dipikul oleh manusia itu (taklif ma la yuthaq).
  5. Menolak paham kadariyah dan paham jabariyah. Asy’ariyah menganut paham kasab, yaitu manusia mengkasab (memperoleh/mengusahakan) perbuatannya yang diciptakan oleh Tuhan pada dirinya. Paham kasab, yang dikatakan bukan kadariyah dan bukan jabariyah, tapi berada di antara keduanya, sangat sulit dijelaskan secara logis. Kaum di luar Asy’ariyah cenderung menilai paham kasab itu sama dengan paham jabariyah.
  6. Al-Quran adalah kalamullah,dan kalamullah  itu adalah sifat Allah yang kadim, bukan hadis (baharu), dan bukan pula ciptaan-Nya.
  7. Kaum Asy’ariyah tidak mengatakan bahwa sifat Tuhan identik dengan zat-Nya (shifathu hiya huwa), dan tidak pula mengatakan bahwa sifat Tuhan itu bukan zat-Nya (shifatuhu hiya ghairuh).
  8. Tuhan menciptakan alam bukan karena suatu tujuan, tapi karena iradah-Nya (kehendak-Nya)
  9. Tuhan menghendaki kebaikan (al-khair) dan keburukan (al-syarr) dalam alam ini.
  10. Nilai baik dan nilai burk pada suatu perbuatan menusia tidaklah bersifat esensial, tapi bersifat relative (nisbi), tergantung pada kehendak (perintah atau larangan) Tuhan. Bila perbuatan memberi bantuan kepada orang lain disuruh oleh Tuhan, maka perbuatan tersebut menjadi perbuatan buruk (jahat). Jadi perbuatan itu menjadi baik karena diperintahkan Tuhan, dan menjadi buruk karena dilarang Tuhan.
  11. Tanpa wahyu, manusia dengan akalnya mampu mengetahui adanya Tuhan, tapi tidak mampu mengetahui mana perbuatan manusia yang baik dan mana perbuatan yang jahat.
  12. Bila wahyu belum dating, tidak ada kewajiban untuk menyembah Tuhan, berbuat baik, dan menjauhi perbuatan jahat.
  13. Tuhan maha adil. Seandainya Tuhan memasukkan mukmin yang saleh dan kaum ke kafir ke surge, atau ke neraka, Tuhan tetap maha adil, karena ia bertindak kepada milik-Nya. Perbuatan yang tidak adil, menurut Asy’ariyah, adalah perbuatan suatu diri terhadap bukan miliknya.


Maturidiyah Samarkand
  1. Konsep Iman : Iman mestilah lebih dari tasdiq, yaitu amal.Iman dalam arti mengetahui pun belumlah cukup.Orang yang tahu Tuhan tetapi melawan kepada-Nya, bukanlah orang yang mukmin. Dengan demikian iman bagi kelompok Maturidiah Samarkan bukanlah tasdiq, bukan pula ma`rifah tetapi amal yang timbul sebagai akibat dari mengetahui Tuhan
  2. Tuhan dapat di lihat : Tuhan dapat dilihat oleh manusia dengan mata kepala di akhirat nanti.Sekalipun tidak mempunyai bentuk, tidak mengambil tempat dan tak terbatas
  3. Sifat Tuhan : Bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat.Sifat-sifat Tuhan kekal melalui kekekalan sifat-sifat itu sendiri; juga dengan mengatakan bahwa Tuhan bersama-sama sifat-Nya kekal, tetapi sifat-sifat itu sendiri tidaklah kekal.
  4. Firman Tuhan : Firman Tuhan atau al-Qur`an adalah kekal. Al-Qur`an adalah sifat kekal dari Tuhan, satu, tidak terbagi, tidak berbahasa Arab ataupun Syriak, tetapi diucapkan manusiadalam ekspresi berlainan
  5. Janji dan ancaman : Kaum maturidiah samarkand berpendapat bahwa upah dan hukuman Tuhan mesti terjadi kelak
  6. Pengiriman Rasul-rasul : Tuhan mempunyai kewajiban mengirim rasul-rasul kepada manusia
  7. Beban di luar kemampuan manusia : Tuhan tidak membebani manusia dengan kewajiban-kewajiban yang tak terpikul. Manusialah sebenarnya yang mewujudkan perbuatan-perbuatannya dan bukan Tuhan
  8. Keadilan Tuhan : Keadilan Tuhan mengandung arti bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak terhadap makhluknya dan dapat berbuat sekehendak hati-Nya.Perbuatan manusia bukanlah perbuatan Tuhan tetapi adalah perbuatan manusia sendiri.Jadi manusia dihukum atas perbuatan yang dikehendakinya dan yang dilakukan bukan dengan paksaan tetapi dengan kebebasan yang diberikan Tuhan kepadanya.
  9. Anthropomorphisme : Bahwa yang dimaksud dengan tangan, muka, mata dan kaki adalah kekuasaan Tuhan. Tuhan tidak mempunyai badan, sungguhpun tidak sama dengan badan jasmani, karena badan tersusun dari substansi dan accident. Tuhan tanpa anggota badan, ia tetap Mahakuasa
  10. Kekuasaan dan kehendak muttlak Tuhan : Kemerdekaan dalam kemauan dan perbuatan yang menurut pendapat mereka, ada pada manusia.Keadaan Tuhan menjatuhkan hukuman bukan sewenang-wenang, tetapi berdassarkan atas kemerdekaan manusiadalam memepergunakan daya yang diciptakan Tuhan dalam dirinya untuk berrbuat baik atau berbuat jahat. Dan keadaan hukuman-hukuman Tuhan tidak boleh tidak mesti terjadi.


Maturidiyah Bukhara
  1. Konsep Iman : Akal tidak dapat sampai kepada kewajiban mengetahui adanya Tuhan, iman tidak bisa mengambil bentuk ma`rifah atau amal, tetapi haruslah merupakan tasdiq. Dengan kata lain iman adalah tasdiq dalam hati dengan lidah bahwa tidak ada Tuhan dan bahwa tidak ada yang serupa dengan Dia 
  2. Tuhan dapat di lihat : Tuhan dapat dilihat oleh manusia dengan mata kepala di akhirat nanti. Sekalipun tidak mempunyai bentuk, tidak mengambil tempat dan tak terbatas
  3. Sifat Tuhan : Bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat.Sifat-sifat Tuhan kekal melalui kekekalan sifat-sifat itu sendiri; juga dengan mengatakan bahwa Tuhan bersama-sama sifat-Nya kekal, tetapi sifat-sifat itu sendiri tidaklah kekal. 
  4. Firman Tuhan : Firman Tuhan atau al-Qur`an adalah kekal. Al-Qur`an adalah sifat kekal dari Tuhan, satu, tidak terbagi, tidak berbahasa Arab ataupun Syriak, tetapi diucapkan manusia dalam ekspresi berlainan
  5. Janji dan ancaman : Kaum Maturidiyah Bukhara berpendapat tidak mungkin Tuhan melanggar janji-Nya untuk memberi upah kepada orang yang berbuat baik, tetapi sebaliknya bukan tidak mungkin Tuhan membatalkan ancaman untuk memberi hukuman kepada orang yang berbuat jahat. Olek karena itu, nasib orang yang berbuat dosa besar ditentukan oleh kehendak mutlak Tuhan
  6. Pengiriman Rasul-rasul : Tuhan tidak bersifat wajib mengirim rasul-rasul kepada manusia, dan hanya bersifat mungkin 
  7. Beban di luar kemampuan manusia : Tuhan tidak membebani manusia dengan kewajiban apa-apa.Perbuatan manusia pada hakikatnya adalah perbuatan Tuhan dan diwujudkan dengan daya Tuhan dan bukan dengan daya manusia.
  8. Keadilan Tuhan : Tidak ada tujuan yang yang mendorong Tuhan untuk menciptakan kosmos ini.Tuhan berbuat sekehendak hati-Nya keadaan Tuhan bersifat bijaksana tidaklah mengandung arti bahwa di balik perbuatan-perbuatan Tuhan terdapat hikmat-hikmat.Tuhan tidaklah berbuat salah kalau memasukan seluruh manusia ke dalam surga dan tidaklah bersifat zalim jika Dia memasukan seluruh manusia ke dalam neraka. 
  9. Anthropomorphisme : Tangan Tuhan adalah sifat dan bukan anggota badan Tuhan, yaitu sifat sama dengan sifat-sifat lain seperti pengetahuan, daya dan kemauan.
  10. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan : Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak. Tuhan memang berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan menentukan segala-galanya menurut kehendak-Nya.

Pemikiran aliran Salafiyyah:
  1. Mukmin yang melakukan dosa besar disebut mukmin’ashi (bermaksiat), atau mukmin yang fasik. Nasibnya di akhirat kelak, jika mendapat ampunan, masuk surge, jika tidak masuk neraka tapi tidak kekal.
  2. Alloh tidak mungkin membebani hambanya dengan kewajiban yang tidak dapat dipikulnya.
  3. Semua perbuatan Alloh pasti ada hikmah dan tujuannya.
  4. Alloh tidak mungkin melanggar janji dan ancamannya.
  5. Manusia dengan mata kepala dapat melihat Alloh kelak di syurga.
  6. Ayat-ayat mutasyabihat tidak boleh ditakwilkan.(cukup difahami sebagaimana adanya).
  7. Alquran adalah kalamullah, bukan makhluk-Nya.
  8. Orang-orang yang tidak didatangi oleh ajaran wahyu Alloh, tidak dipandang sebagai mukallaf.
  9. Nabi Muhammad SAW dapat memberikan syafaat bagi orang mukmin yang berdosa kelak di akhirat.
  10. Sebagian dari musibah yang ada di dunia bersifat relative, (musibah bagi sekelompok manusia dan mendatangkan manfaat bagi sebagian yang lain.).


 SYIAH 12  :
  1. para imam memiliki sifat ishmah (terpelihara) dari berbuat dosa
  2. imam ditentukan dan ditunjuk oleh imam yang mendahuluinya, sedangkan imam pertama Ali bin Abi Tholib ditentukan dan ditunjuk oleh Nabi Muhammad.
  3. warga syiah 12 boleh melakukan taqiyah (menyembunyikan identitas) karena takut pada ancaman/kezaliman pihak lain yang sedang berkuasa.
  4. raj’ah (kembali hidup), bahwa musuh-musuh utama syiah 12 akan kembali dihidupkan lagi diakhir zaman, pada masa kehadiran imam mahdi al-Muntanzhar, sebelum terjadinya hari kiamat, untuk diadili dan menerima hukuman atas dosa-dosa mereka.
  5. imam-imam itu adalah dari turunan Ali bin Abi Tholib dengan Fatimah bin Muhammad
  6. kholifah abu bakar sidik, umar bin khotob dan usman bin afan tidak sah.
  7. imam yang ke-12 saat ini masih menghilang dan kelak akan muncul lagi diakhir zaman, sebelum kiamat untuk menegakan keadilan dimuka bumi ini.
  8. hak menafsirkan ajaran islam adalah milik para imam karena para imam memperoleh pengetahuan ilahiyah yang mereka terima dari misykah nubuwah atau nur Muhammad. Selama ghoib kubra hak menafsirkan ajaran islam dilaksanakan oleh para ulama.



PENDAPAT SYIAH ISMAILIYAH :
1.para imam memiliki sifat ishmah (terpelihara) dari berbuat dosa. Bila ada perbuatan tidak tampaknya tidak pantas pada imam, maka itu bukan maksiat baginya.
2.imam ditentukan dan ditunjuk oleh imam yang mendahuluinya, sedangkan imam pertama Ali bin Abi Tholib ditentukan dan ditunjuk oleh Nabi Muhammad.
3.boleh bagi warga syiah ismailiyah melakukan taqiyah (menyembunyikan identitas) karena takut pada ancaman/kezaliman pihak lain yang sedang berkuasa.
4. raj’ah (kembali hidup), bahwa musuh-musuh utama syiah ismailiyah akan kembali dihidupkan lagi diakhir zaman sebelum terjadinya hari kiamat, untuk diadili dan menerima hukuman dunia atas dosa-dosa mereka.
5. imam-imam itu adalah dari turunan Ali bin Abi Tholib dengan Fatimah bin Muhammad
6. kholifah abu bakar sidik, umar bin khotob dan usman bin afan tidak sah.
7. imam yang ke-7, Ismail bin Ja’far as-shadiq, sebenarnya tidak wafat tapi bersembunyi, masih hidup kelak akan muncul sebagai imam mahdi al-muntanzhar diakhir zaman, menjelang datangnya kiamat, untuk menegakan keadilan dimuka bumi ini.
8. hak menafsirkan ajaran islam adalah milik para imam, karena para imam memperoleh pengetahuan ilahiyah yang mereka terima dari nur Muhammad atau dari akal fakal (jibril).  Selama ghoibnya imam zaman, hak menafsirkan ajaran islam dipegang oleh para ulama.
9. al-quran memiliki makna lahir yang dapat diketahui pleh orang awam dan makna bathin yang diketahui oleh para imam.

PENDAPAT SYIAH ZAIDIYAH :
1.para imam tidak memiliki  ishmah (terpelihara)
2.imam tidak ditentukan dan tidak ditunjuk oleh imam yang mendahuluinya, tapi ditentukan (dipilih) melalui musyawarah jamaah.
3.imam-imam yang dipilih haruslah dari turunan Ali bin Abi Tholib dengan Fatimah bin Muhammad.
4. imam-imam setelah Ali bin Abi Tholib, hasan bin ali, husen bin ali dan ali zainal abidin bin husen adalah zaid bin ali zainal abiding bukan kakaknya Muhammad al-baqir, karena kakaknya tidak mau berjihad dengan senjata untuk merebut haknya.
5. kholifah abu bakar sidik, umar bin khotob dan usman bin afan adalah sah kendati ada ali bin abi tholib yang lebih mulia.
6. tidak ada raj’ah
7. warga syiah zaidiyah tidak wajib melakukan taqiyah.
8. boleh ada dua imam pada masa yang sama asal wilayah kekuasaan masing-masing berbeda.

( Paham Khawarij paling Ekstrim/ al-Azariqah)
Golongan ini tidak lagi memakai istilah/ terkafir tetapi termusyrik atau polytheist. Mereka mengatakan orang yang melakukan dosa besar seperti zina telah menjadi musyrik dan keluar dari Islam. Orang Islam yang di luar lingkungan mereka adalah musyrik yang harus diperangi. Bahkan orang islam yang sepaham dengan al-Azariqah, tetapi tidak mauberhijrah kedalam lingkungan mereka juga dipandang musyrik. Al-Azariqah di ambil dari namaNafi Ibn al-Azraq. Pengikutnya menurut al-Baghda di berjumlah lebih dari 20 ribu orang.

( Paham Murjiah Ekstrim)
Murjiah Ekstrim berpendapat bahwa orang Islam yang percaya pada Tuhan, kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir, karena kafir dan iman tempatnya bukan dalam bagian tubuh manusia tetapi dalam hati sanubari. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa orang yang telah menyatakan iman, meskipun menyembah berhal, melaksanakan ajaran-ajaran agama Yahudi atau Kristen dengan menyembah salib, menyatakan percaya pada trinitas, kemudian mati, tidaklah menjadi kafir, melainkan tetap mukmin dalam pandangan Allah. Tokoh Murjiah Ekstrim adalah Jahm bin Safwan dan pengikutnya disebut al-Jahmiah.

(Paham Khawarij Ibadiah)
  1. orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukanlah musyrik tetapi kafir
  2. daerah orang Islam yang tak sepaham dengan mereka yang merupakan daerah kufur yang harus diperangi
  3. Orang islam yang berbuat dosa besar adalah muwahhid (orang yang men-EsakanTuhan), tetapi bukan mukmin dan bukan kafir agama
  4. Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda dan senjata. Emas dan perak harus dikembalikan kepada orang empunya.

(Paham Murjiah Moderat)
Murjiah moderat berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa yang ia lakukan, dan ada kemungkinan Tuhan akan mengampuninya, sehingga mereka tidak akan masuk neraka sama sekali.

to be continue... ( Filsafat )



0 komentar: