Kamis, 14 Maret 2013

Pergaulan Bebas sudah kita dapatkan sejak kita Mulai Sekolah TK dan SD


Kita pun sudah dibiasakan untuk Beriktilat secara berjamaah di Sekolah (Sekolah Umum)

Sadar atau tidak ternyata kita telah terbiasa beriktilat dengan lawan jenis. Sejak menempuh pendidikan mulai dari Play Group atau Taman Kanak-kanak hingga universitas kita berbaur bebas dengan lawan jenis. Padahal tidak semua siswa/siswi, pelajar atau mahasiswa memahami betul bagaimana bentuk ikhtilat yang dibolehkan oleh syariat dan yang tidak.
Di negara kita Indonesia, sekolah-sekolah umum di berbagai tingkatan mulai dari taman kanak-kanak dalam satu kelas biasanya antara laki-laki dan perempuan digabungkan, entah siapa yang merumuskan ketentuan tersebut seolah itu menjadi suatu hal wajar, padahal secara tidak sadar percampuran ini merupakan bibit awal terjadinya banyak penyimpangan seksual dan pergaulan bebas.
Yang disayangkan adalah para siswa/i, pelajar dan mahasiswa tidak di bekali bagaimana cara bergaul antara lelaki dan perempuan, pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pun tidak ada materi kurikulumnya menjelaskan bagaimana bergaul antara lelaki dan perempuan kalau pun ada itu hanya dalam tataran teori. Akhirnya para siswa/i, pelajar dan mahasiswa tidak mengetahui dan terjerus kedalam jurang pergaulan bebas.
Saya yang awam belum juga mengerti betul apa dampak positif dari dicampurnya laki-laki dan perempuan dalam satu kelas. Saya lebih banyak melihat dampak negatifnya. Bukan berarti saya juga membatasi pergaulan, jika saja para siswa/i di bekali dan terus di bimbimbing dalam pergaulannya mungkin bisa saja. Tetapi apa mungkin seorang guru terus memantaunya jika ia tidak ada di pesantren, maka Pesantren adalah solusi bagi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Mengenai masalah ini kita yang awam mungkin tidak bisa merubah suatu sistem yang ada di sekolah-sekolah umum tersebut. Paling tidak apa yang saya tulis ini bisa menjadi wacana bagi siapa saja yang membaca. Bagi para peneliti dan pemerhati pendidikan. Wallahua’lam

0 komentar: