SALAH ANAK ATAU ORANG TUA?
Suatu hari seorang ibu
mengeluhkan kepada saya tentang kenakalan anaknya, jika dinasihatin selalu
membantah, sampai ibu tersebut angkat tangan untuk mengatasi kenakalan anaknya.
Saya Sebagai seorang guru yang belum menikah dan
tentunya belum pernah merasakan memilki seorang anak tidak dapat berkata banyak saya hanya
menyarankannya agar bersabar dan
teruslah berdoa untuk kebaikan anaknya. Karena sejarah membuktikan sebaik
apapun orang tua mendidik anak jika Allah menakdirkannya menjadi anak yang
tidak baik maka ia akan tetap pada ketidak baikannya.
Kisah para nabi memberikan
inspirasi kepada kita, ada Ismail yang sholeh, taat dan patuh kepada ayahnya
ibrahim, adapula kisah durhaka anak nabi luth. Namun usaha nabi Luth membujuk dan
mendidik anaknya begitu besar dan luar
biasa. Hingga di puncak gunung sang nabi menyerunya untuk ikut kepada jalan
ayahnya namun ia tetap menolak. Kisah nabi luth ini mengajarkan kita untuk
tetap mendidik dengan baik anak-anak kita hingga takdir nanti yang menjadikan
anak kita baik atau tidak.
Pembahasan
Anak merupakan amanah yang
diberikan Allah kepada orang tua, orang tuanyalah yang akan membentuknya menjadi
baik dan tidak. hal tersebut di perjelas dalam sebuah hadits.
يُمَجِّسَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُهَوِّدَانِهِ فَأَبَوَاهُ الْفِطْرَةِ عَلٰى يُوْلَدُ مَوْلُوْدِ كُلُّ
Artinya : “Setiap
anak sebenarnya dilahirkan di atas fitrah (Islam). kedua orang tuanyalah akan membuatnya menjadi
yahudi, nasrani, atau majusi”. (HR. Bukhari)
Perumpamaan anak dengan orang
tuanya laksana buah yang jatuh. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Orang
tua yang baik dalam mendidik anak-anaknya ia akan mendapatkan anaknya baik,
begitu pun sebaliknya.
Dalam hal tersebut Ibn Qayyim Al
Jauziyah berkata : Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang
bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkanya begitu saja, berart dia telah
melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan
datang dari sisi orang tua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan
kewajiban-kewajiban dalam agama berikut sunnah-sunnahnya
Orang tua yang Menyalahkan anak
atas kenakalannya hakikatnya menyalahkan kerjaan yang telah diperbuatnya,
memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang layak di contoh mungkin menjadi
solusi bagi kenakalan anaknya, mungkin ada hak anak yang belum tertunaikan yang
orang tua lupa atau memang tidak tahu, seperti memberi kasih sayang, memberikan
waktu yang luas bagi anak untuk dapat mencurahkan rasa hatinya.
Orang tua yang baik akan berusaha
memahami hak anak-anaknya, dalam islam hak anak terbagi atas hak sebelum
dilahir dan sesudah dilahirkan.
Hak-hak anak sebelum dilahirkan
diantaranya :
- Hak untuk mendapatkan ayah dan ibu yang sholeh.
- Hak untuk Mendapatkan Perlindungan dan Perawatan Dalam Kandungan
Adapun hak-hak anak setelah
dilahirkan diantaranya :
a.
Hak untuk Hidup
b.
Hak Mendapatkan Waris
c.
Adzan dan Iqamah Pada Telinga Bayi
d.
Hak untuk di Tahnik dan Disusui
e.
Aqiqah dan Mencukur Rambut Anak
f.
Hak Nasab dan Nama yang Baik
g.
Khitan dan Pengaturan Tempat Tidur yang Terpisah
h.
Perlindungan Duniawi dan Ukhrawi
i.
Hak untuk Mendapatkan Pemeliharaan dan Nafkah yang
Halal
j.
Hak untuk Mendapatkan Pendidikan dan Pengembangan
Potensi
k.
Hak Atas Perlakuan yang Adil
l.
Hak untuk Mendapatkan Kasih Sayang dalam
Lingkungan yang Islami
m.
Merentangkan Batas Kelahiran
n.
Hak Anak untuk Didoakan
Pada posting kali ini saya tidak
akan membahas satu persatu hak-hak anak tersebut, insya Allah akan di bahas
pada postingan selanjutnya.
Kesimpulannya sebelum orang tua
menyalahkan anak atas kenakalannya, sudahkan orang tua menunaikan kewajibannya
terhadap hak-hak anak-anaknya. Wallahual’am
1 komentar:
subahanallah...
Posting Komentar